KILASRIAU.com -- Dana Moneter Internasional (IMF) mengidentifikasi utang Italia sebagai risiko utama bagi ekonomi Uni Eropa, bersama dengan isu perang dagang dan keluarnya Inggris dari Uni Eropa (British Exit/Brexit).

Hal tersebut disampaikan sumber Reuters di Uni Eropa pada Rabu (5/6), jelang rilis laporan IMF pada pekan depan. 

Komisi Eropa diharapkan untuk menekankan prosedur disiplin Uni Eropa terhadap Italia atas utangnya yang semakin meningkat dan membuka kemungkinan untuk memperketat pemantauan keuangan dan pemberian sanksi keuangan bagi Italia. 

Jika komisi Uni Eropa dan menteri-menteri zona tersebut menyetujui penilaian ini, Italia dapat menghadapi sanksi keuangan pada Agustus.
Sumber itu juga menyebut laporan tahunan IMF tentang zona euro akan dipresentasikan oleh direktur pengelola dana Christine Lagarde pada pertemuan para menteri keuangan zona euro pada 13 Juni. Masalah utama telah dibahas dengan perwakilan zona euro minggu ini.

IMF memperkirakan pertumbuhan zona euro akan meningkat akhir tahun ini, tetapi meramalkan risiko utama yang dapat terwujud pada September-Oktober. Risiko tersebut dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang rendah dan inflasi yang berkepanjangan.

Lembaga multilateral tersebut melihat risiko tinggi dari negara-negara zona euro dengan utang tinggi tanpa cadangan yang memadai. Italia dianggap sebagai kasus paling berisiko, karena IMF menganggap bahwa kebijakan pengeluaran Italia yang bebas dari pemerintah Eropa merupakan potensi "pelanggaran besar" aturan fiskal zona tersebut.
 

Sumber tersebut menambahkan IMF juga melihat risiko dari kepergian Inggris dari Uni Eropa tanpa kesepakatan, suatu kemungkinan di mana banyak sektor ekonomi tidak siap, dengan pengecualian sektor keuangan.