BTPN Syariah Salurkan Pembiayaan Rp7,51 Triliun

Ilustrasi

KILASRIAU.com -- PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPN Syariah) membukukan penyaluran pembiayaan Rp7,51 triliun pada kuartal pertama tahun ini. Pencapaian ini tercatat tumbuh 20,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp6,24 triliun.

Direktur Utama BTPN Syariah Ratih Rachmawaty merinci seluruh pembiayaan mengalir ke lini pembiayaan nano mikro untuk pemberdayaan perempuan. "100 persen kami beri pembiayaan prasejahtera produktif (nano mikro) dengan ticket size per orang rata-rata Rp2,7 juta. 100 persen nasabah kami juga perempuan," ujarnya, Rabu (29/5). 

Saat ini, perseroan mencatat telah melayani 5 juta nasabah. Di antaranya 3,5 juta merupakan nasabah aktif. Mayoritas nasabah yang dilayani perseroan pun memiliki usaha rumahan (home industry), seperti pembuat selimut atau alas dari kain perca. 

Dari sisi pembiayaan bermasalah, perseroan mencatat rasio nonperforming finance/NPF di kisaran 1,38 persen. Rasio ini jauh dari batas pembiayaan bermasalah industri. "Bukti bahwa pertumbuhan pembiayaan tetap diiringi prinsip kehati-hatian," katanya. 
 

Sejak berdiri sebagai unit usaha syariah BTPN pada 2010 silam, BTPN Syariah fokus dan konsisten melayani hanya masyarakat prasejahtera produktif. Perseroan tak tergiur mencicipi segmen pembiayaan korporasi, komersial, maupun usaha kecil dan menengah (UKM). 

Alasannya, Ratih menuturkan pangsa pasar masyarakat prasejahtera masih sangat luas. Yaitu, 45 juta orang yang ada di kelas nano mikro yang belum terlayani oleh perbankan, terutama perbankan syariah. 

Hingga kuartal I 2019, total aset BTPN Syariah tercatat sebesar Rp12,54 triliun atau naik 32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp9,49 triliun. Adapun, dana pihak ketiga (DPK) perseroan sebesar Rp7,82 triliun atau meningkat 17 persen. 

Karena kinerjanya tersebut, perseroan berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp288 miliar per Maret 2019.






Tulis Komentar