Artajasa: Transaksi Tarik Tunai dan Transfer Lompat 70%

Ilustrasi

KILASRIAU.com -- PT Artajasa Pembiayaan Elektronis (Antrajasa), pengelola jaringan ATM Bersama, memproyeksi volume transaksi tarik tunai dan transfer melalui jaringan ATM Bersama melonjak hingga 70 persen pada periode Ramadhan tahun ini dibanding tahun lalu. Secara nilai, transaksi lewat transfer mencapai Rp60 triliun.

Direktur Utama Artajasa Bayu Hanantasena memaparkan hingga minggu kedua Ramadan yang bertepatan dengan minggu ketiga Mei, perusahaan mencatat lonjakan transaksi hingga 49 persen. Kenaikan ini diyakini masih terus berlanjut lantaran belum mencapai puncak (peak) transaksi. Kenaikan transaksi mulai terjadi pada Jumat (24/5) pekan lalu. 

"Ini belum sampai selesai kami masih estimasi. Karena kemungkinan peak-nya (puncak) transaksi Rabu (29/5) atau Jumat (31/5). Jadi, trafiknya masih naik," katanya, Selasa (28/5). 

Ia menuturkan kenaikan volume transaksi dipicu bertambahnya penetrasi perbankan di masyarakat sehingga nasabah yang memiliki akun bank terkerek naik. Di sisi lain, ada peningkatan konsumsi masyarakat usai pemberian Tunjangan Hari Raya (THR). 

Kenaikan transaksi juga didorong pembayaran zakat oleh umat muslim yang banyak disalurkan saat Ramadan. "Sirkulasi uang naik, penetrasi akun naik. Artinya, uang yang berputar jauh lebih tinggi dibandingkan bulan biasanya," tuturnya. 

Di samping itu, kenaikan volume transaksi lewat jaringan ATM Bersama tahun ini ditopang oleh perkembangan akses perbankan digital lewat smartphone atau mobile banking (m-banking). 

Hadirnya fasilitas m-banking memudahkan transaksi bagi nasabah tanpa terpaku pada waktu dan tempat. Lebih lanjut, menjamurnya bisnis daring (online), juga ikut menopang pertumbuhan volume transaksi melalui m-banking. 

"Nasabah tidak harus datang ke ATM tapi bisa transfer. Itu yang memicu kenapa tahun lalu lebih tinggi," imbuh Bayu. 

"Itu sangat penting karena meski di Artajasa lancar, tetapi di bank bisa saja tersendat, sehingga peran keduanya sangat penting," terang dia. 
Ia merinci transaksi pada ATM Bersama didominasi dengan transaksi melalui transfer dengan prosentase sekitar dua per tiga dari total transaksi, sedangkan sisanya adalah transaksi penarikan tunai. Untuk transfer sendiri, mayoritas dilakukan melalui m-banking. Namun, ia tidak bisa merinci besarnya transaksi melalui m-banking. 

"Sekarang itu mayoritas transfer dari mobile, mayoritas artinya itu lebih dari 50 persen. Cuma sekarang ini dinamika gerak terus apakah sudah sampai 70 persen, pasti sudah sampai titik ini tapi pastinya kapan itu belum tahu," katanya. 

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Informasi dan Operasional Artajasa Teddy Sis Herdianto mengatakan perseroan telah mengantisipasi lonjakan transaksi pada periode puncak nanti. Pengelola jaringan ATM Bersama itu telah meningkatkan sistem transaksi, media penyimpanan, dan jaringan komunikasi sejak memasuki Ramadan. 

Tidak hanya itu, perseroan juga akan berkoordinasi dengan Person in Charge(PIC) setiap bank anggota guna memastikan transaksi nasabah berjalan tanpa kendala. 

Saat ini, anggota ATM Bersama mencapai 91 institusi yang terdiri dari bank pemerintah, bank swasta nasional, bank asing, BPD seluruh Indonesia, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), hingga Lembaga Selain Bank (LSB). Perseroan mencatat sebanyak 77 ribu terminal ATM telah tersambung dengan jaringan ATM Bersama.






Tulis Komentar