Google Doodle Spesial Hari Ini Untuk Minarni Si Nona Manis Ratu Bulutangkis

Foto: google

KILASRIAU.com - Google Doodle hari ini spesial dipersembahkan untuk almarhum Minarni Soedarjanto. Diberi predikat nona manis ratu bulutangkis. 

Tepat hari ini, 75 tahun silam Minarni lahir di Pasuruan, Jawa Timur. Minarni mengenal bulutangkis sejak belia. Dia menjajal kemampuannya dalam debut di kejuaraan saat usianya 13 tahun. 


Titel pertama diraih Minarni pada 1959 di Kejuaraan Nasional Bulutangkis di Malang. Waktu itu, umurnya 15 tahun. 

Di tahun yang sama, Minarni dipanggil ke Timnas. Dia menjadi salah satu pemain dalam Piala Uber 1960. Sejak itu, Minarni rutin menjadi bagian skuat Piala Uber, dengan menjadi juara salah satunya, pada 1975 di Jakarta. 

Minarni telah wafat dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Dia meninggal dunia saat berusia 59 tahun di RS Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan, tepatnya pada 14 Mei 2003. Minarni menderita komplikasi radang paru-paru dan lever. 

Minarni disegani sebagai pebulutangkis dua nomor sekaligus, tunggal dan ganda putri. Dia merupakan juara Asia 1962 dari tunggal putri, juga pemilik medali emas Asian Games di 1962 di sektor ganda putri bersama Retno Koestijah. 

Pada turnamen terbuka, Minarni mencatatkan prestasi sip. Dia menjadi finalis All England pertama di sektor tunggal putri pada 1968. Dan, bersama Retno menjadi juara di nomor ganda putri. 

Kepiawaiannya di atas lapangan bulutangkis membuat dunia terpana. Media Jepang menjuluki Minarni dengan Nona Manis Ratu Bulutangkis.

Minarni masih tampil di Asian Games 1970 dan menyumbangkan perunggu dari nomor beregu. pertanyaan pensiun mulai muncul kepadanya. 

"Sulit rasanya untuk pergi setelah 23 tahun bermain bulutangkis," ujar Minarni dalam wawancara tahun 1972 dalam keterangan Google saat memilih menjadikannya Google Doodle hari ini. 

Tiga tahun kemudian, Minarni sudah menjadi ibu tiga dan pelatih. tapi, dia belum gantung raket. Minarni sekaligus menjalani peran sebagai pemain. Dia belum mau berhenti jika belum meraih Piala Uber. 

Ambisinya tercapai pada 1975. Dia bersama pebulutangkis putri lain, seperti Imelda Wiguna, Tati Sumirah, dan Theresia Widiastuti, meraih trofi Piala Uber. Di babak final, Indonesia mengalahkan Jepang di babak final. 
 






Tulis Komentar