Mengenal Apophis, Asteroid yang Melewati Bumi pada 2029

Ilustrasi. (Istockphoto/Ratpack223)

KILASRIAU.com - Sebuah asteroid berukuran 340 meter akan berjarak sangat dekat dengan Bumi pada 2029. Peneliti mengatakan dekatnya jarak ini hanya terjadi 1.000 tahun sekali.

Saking dekatnya, warga di Bumi bisa melihat asteroid tanpa bantuan teleskop. Dilansir dari Space, asteroid ini dinamakan Apophis.

Nama ini dipinjam dari Dewa Ular Mesir yang diasosiasikan dengan kematian. Kendati demikian asteroid ini dipastikan tidak akan menyebabkan kematian di Bumi.

"Kegembiraannya adalah bahwa benda sebesar ini hampir satu kali terjadi dalam seribu tahun. Jad itulah yang penting, kata seorang ilmuan planet dari Massachusetts Institute of Technology Richard Binzel.

Peneliti memiliki waktu 10 tahun untuk merencanakan penelitian yang akan dilakukan kepada Apophis. Data penelitian yang dikumpulkan dari Apophis dapat menginformasikan apa yang diketahui para ilmuwan tentang asteroid-asteroid lain.Richard mengatakan kedekatan dan ukuran asteroid juga akan menambah 'kecerahan' asteroid. Oleh karena itu, Apophis bisa dilihat sekitar 2 miliar orang dengan mata telanjang.

Peneliti meyakini Apophis tidak akan menabrak bumi meskipun akan berada pada jarak terdekat dengan bumi dengan jarak 31 ribu kilometer dari permukaan bumi. Peneliti memang mengakui jarak tersebut membuat ketakutan bagi warga di bumi. Akan tetapi, peneliti menegaskan Apophis seharusnya mengundang ketertarikan bukan ketakutan.

Dilansir dari BGR, jika dibandingkan dengan jarak bumi dengan bulan yang berjarak 405,5 ribu maka wajar apabila warga di bumi takut apabila Apophis akan menabrak bumi dan menyebabkan kepunahan.

Pasalnya jalur orbit asteroid telah diprediksi dan dipelajari oleh peneliti dengan sangat terperinci. Sehingga pada 2029, asteroid ini dipastikan hanya akan melewati bumi saja.

Kendati demikian, peneliti tidak menyampingkan peluang bahwa Apophis akan menabrak bumi suatu saat di masa depan. Oleh karena itu, penelitian terkait Apophis penting untuk dilakukan untuk memprediksi segala kemungkinan tubrukan.


Pasalnya batuan antariksa ini tampak sangat mirip dengan 80% asteroid yang diidentifikasikan menimbulkan potensi bahaya terhadap umat manusia dan bumi. 






Tulis Komentar