Meskipun Harga Ayam Naik Jelang Ramadan, Tapi Penjualan Meningkat 2 Kali Lipat

Penjual ayam di Pasar Blitar/Foto: Erliana Riady

KILASRIAU.com - Harga daging ayam melonjak jelang ramadan. Namun jumlah penjualan justru meningkat dua kali lipat. Peningkatan penjualan seiring tradisi warga Blitar yang menggelar selamatan sepekan menjelang bulan puasa. 

Seperti pantauan detikcom di Pasar Templek Kota Blitar, harga daging ayam mencapai Rp 32 ribu/kg. Sementara di sentra pasar tradisional Blitar yakni Pasar Legi, harganya sedikit lebih mahal ketimbang di Pasar Templek. Ada selisih Rp 2 ribu.

"Soalnya kalau di sana, itu murni penjual. Mereka justru ambil barang dari sini. Biasanya sih mereka ambil untung sampai Rp 2.000/kg," tutur pedagang ayam Pasar Templek, Redi kepada detikcom, Senin (29/4/2019).

Menurut Rudi, kenaikan harga daging ayam terjadi secara bertahap sejak tiga pekan lalu. Sebelumnya, harga daging ayam sekitar Rp 23 ribu hingga Rp 25 ribu.

"Lha slametannya pas harga naik kok. Masio larang yo tetep dituku too (walaupun mahal ya tetap dibeli)," pungkasnya. 
"Bertahap naiknya. Sejak tiga pekan lalu awal naik mulai harga Rp 28 ribu, lalu Rp 30 ribu sampai hari ini Rp 32 ribu/kg," ungkap pria berusia 24 tahun itu. 

Meski harga cenderung akan terus naik, namun Redi mengaku jumlah penjualannya justru meningkat sampai dua kali lipat. Ketika harga masih di kisaran Rp 23 ribu/kg, dia hanya bisa menjual ayam sebanyak 20 ekor. 

"Sejak sepekan ini malah banyak jualan saya. Sehari bisa potong 40 ekor atau sekitar 80 kg per hari. Soalnya banyak permintaan buat hajatan," imbuhnya. 

Hal itu diakui seorang pembeli, Titik. Warga Sananwetan itu tetap membeli ayam walaupun harganya naik. 
 






Tulis Komentar