Pemerintah Pastikan Harga Pangan Terkendali Menjelang Puasa

Ilustrasi

KILASRIAU.com - Pemerintah memastikan pasokan komoditas pangan utama menjelang puasa dan Lebaran 2019 memadai, sehingga komoditas pangan pada periode tersebut juga diyakini akan terkendali.

"Perkembangan harga-harga terutama pangan, kebutuhan paling utama, terlihatnya praktis tidak ada masalah berarti. Harga beras, stok beras, dan panen juga sudah mulai," kata Darmin di kantornya, Kamis (25/4).

Namun demikian, Darmin tidak menampik bahwa beberapa komoditas yang bersifat musiman harganya masih fluktuatif, khususnya bawang putih, bawang merah, dan cabai merah. 

Harga bawang merah dan cabai merah berfluktuasi karena musim panen baru terjadi pada Mei dan Juni, lantaran musim tanam baru dimulai pada Februari.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) per hari ini, Kamis (25/4) rata-rata harga bawang putih ukuran sedang sudah mencapai Rp47.850 ribu per Kg, harga cabai merah keriting sebesar Rp33.400 per Kg, dan harga bawang merah ukuran sedang sebesar Rp41.600 per Kg.

"Kami harapkan, pada bulan bulan Ramadan dan Idul Fitri itu harganya sudah dapat agak turun sedikit, tidak terlalu banyak," imbuhnya.

Sedangkan untuk komoditas bawang putih, pemerintah mengantisipasi lonjakan harga dengan membuka keran impor.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan menyatakan Kemendag telah memberikan Perizinan Impor (PI) kepada delapan importir sebesar 115 ribu ton. Lewat tambahan pasokan bawang putih impor, pemerintah menargetkan harga bawang putih bisa ditekan menjadi Rp32 ribu - Rp35 ribu dalam waktu dekat.

"Ini tahap pertama dan para importir juga sudah kami ajak bersama untuk mengendalikan harga bawang putih di tingkat masyarakat," katanya.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi menambahkan harga bawang merah dan cabai merah yang naik pada awal April lalu, dalam satu minggu terakhir sudah perlahan turun. Pasalnya, musim panen dua komoditas pangan itu sudah mulai memasuki musim panen.

"Saat ini sedikit-sedikit panen dan puncaknya nanti pertengahan Mei sampai Juni. Diharapkan dapat memenuhi kebutuhan puncak Ramadan yakni satu minggu sebelum Idul Fitri," katanya.

Ia menuturkan pemerintah akan terus memonitor pergerakan harga komoditas. Jika dibutuhkan, maka Kementan bersama dengan Kemendag dan Perum Bulog siap untuk melakukan Operasi Pasar (OP).

"Akan kami koordinir bersama lakukan OP kalau diperlukan. Dalam rangka tidak ada lonjakan pada khususnya menjelang Lebaran," katanya.


Sementara itu, data Perum Bulog mencatat pasokan bawang merah sebesar 26,72 ton, bawang putih sebesar 0,60 ton, daging kerbau sebesar 4.901 ton, jagung sebesar 120.257 ton, telur ayam sebesar 2,13 ton, gula pasir sebesar 57.076 ton, dan minyak goring sebesar 1,43 juta liter.






Tulis Komentar