Relawan Jokowi Datangi KBRI Kuala Lumpur, Mengecek Surat Suara Tercoblos

Relawan Bravo5 Malaysia siang ini mendatangi KBRI Kuala Lumpur, Sabtu (13/4/2019) Foto: Nur Azizah Rizki Astuti-detikcom CLICK HERE TO CLOSE

KILASRIAU.com - Relawan Bravo5 Malaysia siang ini mendatangi KBRI Kuala Lumpur. Relawan pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin ini juga ingin mengecek kebenaran temuan surat suara tercoblos di Selangor.

"Saya ada rencana untuk ketemu Pak Duta Besar, Pak Kirana, untuk menanyakan masalah yang kejadian kemarin," kata Wage Purnomo di KBRI Kuala Lumpur, Sabtu (13/4/2019).

Wage datang bersama Wakil Ketua Bravo5 Malaysia, Nuradi. Menurut Wage, ada rencana dari kedutaan untuk melakukan pertemuan antara kubu Prabowo-Sandi dengan Jokowi-Ma'ruf membahas permasalahan surat suara tercoblos.

"Kalau menurut kemarin Pak Wakil Duta Besar katanya memang akan diadakan mediasi untuk ketemu, supaya bisa tahu jelas yang mana sebetulnya yang salah," ujar Wage.

Wage berharap permasalahan surat suara tercoblos ini cepat selesai. Ia pun mencurigai adanya permainan politik dalam kasus ini.

"Jadi kita juga mencurigai apakah ini ada permainan-permainan yang, ya biasalah namanya politik ya. Ya, merugikan Pak Jokowi, karena itu barang sudah dicoblos. Yang dicoblos hanya 2, dengan Partai NasDem. Jadi kita mau tahu siapa sebenarnya yang bermain di balik ini," ujarnya.

Sebelumnya anggota KPU dan Bawaslu RI yang ditugaskan menyelidiki suarat suara tercoblos di Malaysia gagal melihat surat suara. Lokasi penemuan surat suara tercoblos itu digaris polisi oleh kepolisian Malaysia.

Anggota yang hendak melihat surat suara ialah komisioner KPU Hasyim Asy'ari dan Ilham Saputra serta anggota Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo. Rombongan yang berangkat bersama-sama dari KBRI Kuala Lumpur tersebut tidak berhasil melihat karung-karung surat suara di lantai dua karena lokasi rumah tempat menyimpan surat suara diberi garis batas polisi dan pintunya ditutup.

Hasyim Asy'ari ketika ditemui setelah bertemu dengan Dubes Rusdi Kirana mengatakan pihaknya tidak bisa masuk ke lokasi, baik di Kajang maupun di Bangi, karena lokasinya diberi police line.

"Tempatnya diberi police line. Kami bicara dengan polisi yang jaga tidak diberi akses masuk. Pada intinya, kami sudah berupaya melakukan verifikasi dan klarifikasi kira-kira di dalam ada apa. Karena belum diberi akses, kami tidak bisa masuk dan belum bisa memberi penilaian apa pun terhadap apa yang ada di dalam," kata Hasyim di Malaysia, yang dilansir Antara, Jumat (12/4).






Tulis Komentar