Akibat Banjir, Jalan Raya Dayeuhkolot-Banjaran Masih Terputus

KILASRIAU.com - Sudah dua hari, akses utama Jalan Raya Dayeuhkolot-Banjaran terputus akibat banjir. Polisi dari Satuan Lalu Lintas Polres Bandung dan Polsek Dyeuhkolot berjaga-jaga di lokasi banjir.

Pantauan detikcom, Jumat (5/4/2019), polisi berjaga-jaga di Jalan Raya Dayeuhkolot-Banjaran karena banyak warga yang terpaksa melintasi genangan banjir dengan berjalan kaki dan menggunakan perahu.

"Anggota tetap berjaga di lapangan, dari kemarin saya memantau dan turun langsung di seputaran Dayeuhkolot hingga malam hari," kata Kanitlantas Polsek Dayeuhkolot AKP Sumartono via sambungan telepon.

Sumartono mengungkapkan, genangan banjir di sejumlah ruas jalan di Kecamatan Dayeuhkolot belum surut. Apalagi, sejak kemarin wilayah Bandung Raya diguyur hujan.

"Depan Metro Garmen sekitar 80-90 cm, depan Masjid As-Sofiah sekitar 80-90 cm dan Dayeuhkolot-Banjaran 100-150 cm. Itu tidak bisa dilalui, hanya bisa digunakan perahu karet dan kayu atau modifikasi ban bekas," ungkapnya.

"Andir-Katapang 100-150 cm. Mungkin bisa lebih karena semalam debit hujannya cukup tinggi, kemungkinan nambah," tambahnya.

Sumartono berujar, para pengendara dapat menggunakan jalur alternatif untuk menghindari banjir tersebut.

"Untuk yang dari Baleendah bisa menggunakan jalan alternatif ke Bojongmalaka-Rancamanyar-Sayuran-Sukamenak-Kopo hingga Cibaduyut," ujarnya.

Kendaraan dari arah Banjaran dapat menggunakan jalur Soreang-Kopo-Kota Bandung.

Salah satu karyawan pabrik di Dayeuhkolot Iman Solihin (26) mengaku terhambat dengan adanya genangan banjir tersebut. "Mengganggu sekali, rugi waktu sama uang," ujarnya.






Tulis Komentar