KPK Menemukan Cap Jempol Pada Amplop

KILASRIAU.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai membuka satu per satu kardus berisikan uang yang diperkirakan berjumlah Rp 8 miliar lebih untuk 'serangan fajar' caleg DPR Bowo Sidik Pangarso.

Jurubicara KPK Febri Diansyah menyebutkan ada 82 kardus yang disita tim KPK plus dua kontainer plastik berisikan sekitar 400 ribu amplop.

"Sampai dengan hari ini, kami baru bisa menghitung kardus yang ketiga. Dan kami akan buka semuanya," ujar Juru bicara KPK Febri Diansyah kepada wartawan di kantornya, Kuningan Jakarta Selatan, Selasa malam (2/4).

"Jadi, sekitar 79 kardus lagi dan dua kontainer lagi yang belum dibuka," sambungnya.

Seluruh barang bukti itu disita dari kantor milik Bowo di Pejaten, Jakarta Selatan, pada Kamis (28/4) lalu.

Anggota DPR dari Fraksi Golkar itu telah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap kerja sama pengangkutan distribusi pupuk PT Pupuk Indonesia Logistik menggunakan kapal PT Humpuss Transportasi Kimia (PT HTK).

Febri mengatakan, tiga kardus yang telah dibuka itu terdapat amplop dengan cap jempol. Namun tidak ada nomor urut.

"Memang ada stempel atau cap-cap tertentu di amplop tersebut. Ada cap jempol di amplop tersebut," ungkap Febri.

Jumlah uang telah dihitung sejauh ini mencapai Rp 246 juta dari Rp 8 miliar yang diduga ada di 400 ribu amplop yang disita.

Meski begitu, Febri menekankan, penyidik masih menduga duit dalam amplop tersebut diperuntukkan kepentingan 'serangan fajar' Bowo yang maju kembali dalamm Pemilihan Legislatif 2019.






Tulis Komentar