Tim KPK Menggeledah Lokasi Bowo Simpan Amplop 'Serangan Fajar'

Seorang penyidik KPK membuka segel.

KILASRIAU.com - Tim KPK merapat ke kantor tempat penyitaan puluhan amplop berisi uang dalam perkara yang menjerat anggota DPR Bowo Sidik Pangarso. Lokasi kantor itu berada di bilangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Dari pantauan terlihat ada tiga mobil Toyota Innova merapat di kantor yang berada tepat di tepi jalan itu pada pukul 14.46 WIB, Jumat (29/3/2019). Tampak 8 orang keluar dari mobil itu dan meminta agar pagar depan kantor itu dibuka.

Sebelumnya, diketahui kantor itu ditempati PT Inersia dan telah disegel. Salah satu tersangka bernama Indung, yang merupakan orang kepercayaan Bowo, diketahui bekerja di perusahaan itu.
Seorang pria muncul dari dalam kantor itu dan membukakan pintu. Kedelapan penyidik KPK--beberapa di antaranya tampak membawa ransel--itu kemudian masuk ke kantor tersebut.

Bowo sebelumnya dijerat KPK karena diduga menerima suap dari Marketing Manager PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK) Asty Winasti lewat seorang bernama Indung. Ketiganya telah ditetapkan sebagai tersangka.

Dari kantor tersebut, KPK menemukan uang Rp 8 miliar dalam pecahan Rp 50 ribu dan Rp 20 ribu, yang telah terbagi di dalam 400 ribu amplop di dalam kardus. KPK menduga uang itu akan digunakan Bowo untuk 'serangan fajar' di Pemilu 2019.

KPK menduga Bowo menerima total 7 kali penerimaan uang dari Asty yang jumlahnya sekitar Rp 1,6 miliar--yang terdiri atas Rp 89,4 juta, Rp 221 juta, dan USD 85.130. Duit itu diduga ditujukan agar Bowo membantu PT HTK kembali mendapat perjanjian penggunaan kapal-kapalnya untuk distribusi pupuk dari PT Pupuk Indonesia Logistik (Pilog). Sedangkan uang Rp 8 miliar yang ditemukan KPK dari kantor itu diduga berasal dari penerimaan Bowo lainnya.
 






Tulis Komentar