Rusuh!!! Massa Rompi Kuning Menjarah dan Membakar Toko Mewah Paris

Massa rompi kuning melakukan penjarahan. (Zakaria Abdelkafi/detikcom)

KILASRIAU.com - Massa 'rompi kuning' di Prancis ricuh. Mereka menjarah dan membakar pertokoan hingga pusat bisnis di jalan Champs-Elysees, Paris. Ini adalah kawasan terkenal yang menjadi daya tarik turis.

Dilansir AFP, Minggu (17/3/2019), kericuhan terjadi pada Sabtu (16/3) waktu setempat, yakni saat pekan ke-18 aksi protes 'rompi kuning'. 

Polisi menyerbu para pengunjuk rasa yang membanjiri Champs-Elysees. Para pengunjuk rasa merusak dan membakar restoran Fouquet, tempat nongkrong favorit orang-orang kaya dan terkenal sejak abad lampau. Massa juga merusak restoran lain, toko-toko tas mewah, sebuah bank, dan kios-kios koran. Massa rusuh juga menjarah toko-toko busana dan membakar barikade di lokasi.

Presiden Emmanuell Macron memotong massa berakhir pekannya di pengunungan Pirenia. Dia di sana untuk bermain ski. Kerusuhan ini sudah dimulai sejak November tahun lalu, berangkat dari protes terhadap kenaikan pajak bahan bakar minyak. Protes berkembang ke arah kebijakan Presiden Macron yang dinilai berpihak kepada kaum kaya.

Di pekan-pekan terakhir, jumlah massa berkurang. Menteri dalam negeri memperkirakan kehadiran massa pada Sabtu di Paris sebanyak 10 ribu orang dari sekitar 32.300 orang di seluruh Prancis. Soal jumlah massa ini menjadi isu kontroversial juga di Prancis. Misal pada 17 November, kelompok massa menyatakan 282 ribu orang ikut serta dalam aksi. Namun pekan lalu, kementerian dalam negeri menyatakan jumlah massa rompi kuning sekitar 28 ribu di seluruh Prancis dan 3 ribu di Paris.

Protes hari Sabtu ini dinilai lebih kacau balau ketimbang pekan-pekan sebelumnya. Polisi menyatakan 237 orang ditangkap, dan pihak jaksa mengatakan 106 orang telah ditahan.

Api muncul dari lantai bawah sebuah bank yang berada di apartemen. Petugas pemadam kebakaran dengan cepat mengevakuasi penghuni apartemen, termasuk bayi sembilan bulan. 11 Orang mengalami luka ringan. Kata polisi, 17 personel polisi dan 42 orang rompi kuning terluka. 

Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe mengunjungi tempat kerusuhan sebagai bentuk solidaritas untuk polisi. Dia menyalahkan semua orang yang memaklumi atau mendukung aksi rompi kuning sebagai pihak yang turut terlibat dalam aksi kekerasan ini. Menteri Dalam Negeri Christophe Castaner mencuit lewat Twitter, pembakar bukanlah demonstran atau pembuat onar, tapi "para pembunuh".

Massa rompi kuning juga menggelar protes di Bordeaux. Polisi bentrok dengan para pengunjuk rasa. Sebuah bank mengalami kerusakan. 
 






Tulis Komentar