Lagi: Madrid Menanti Sentuhan Emas Zidane

Zinedine Zidane melatih Real Madrid lagi setelah 10 bulan lalu undur diri (Susana Vera/REUTERS)

KILASRIAU.com - Zinedien Zidane dulu datang ketika Real Madrid tengah goyah. Kini Zidane menghadapi kondisi yang bahkan lebih buruk dari sebelumnya. Zidane kira-kira bisa apa?

Zidane ditunjuk jadi pelatih Madrid pertama kalinya pada 17 Janari 2016 menggantikan Rafael Benitez. Saat itu Benitez dianggap gagal membawa Madrid berprestasi dan dia bermasalah dengan para pemain.

Di setengah musim perdananya, Zidane sukses membawa Madrid finis posisi kedua di LaLiga dan meraih gelar Liga Champions ke-11 usai mengalahkan Atletico Madrid di final. Setelah itu, sisanya adalah sejarah untuk pelatih asal Prancis itu.

Ditinggal Zidane dan kemudian Cristiano Ronaldo, Madrid lantas hancur lebur di musim ini. Kedatangan Julen Lopetegui tak banyak membantu hingga akhirnya dia dipecat dan digantikan Santiago Solari Oktober lalu.

Zidane merebut lagi dua gelar Liga Champions termasuk yang terakhir mengalahkan Liverpool Juni lalu. Dia jadi pelatih pertama yang mampu mempertahankan Si Kuping Besar untuk tiga musim beruntun ketika kompetisi memakai format baru.

Tak cuma membawa Madrid berjaya di Eropa, Zidane juga mempersembahkan gelar LaLiga pada 2016/2017 yang merupakan tahun terbaik dalam kariernya di klub itu. Di musim itu, Madrid jadi jawara Spanyol dan Eropa.

Sayang kebersamaan Zidane dan Madrid harus berakhir usai final di Kiev ketika mereka memutuskan untuk pisah jalan. Zidane mengaku ingin istirahat dulu usai 2,5 yang begitu intens sebagai pelatih Madrid. Meski ada rumor perpecahan dengan presiden Florentino Perez di balik keputusan Zidane cabut tersebut.

Saat itu Perez dikabarkan tak mau memenuhi permintaan pemain baru yang diajukan Zidane dan lebih memilih mendatangkan pemain muda untuk proyek masa depan. Jadilah Madrid kesulitan di musim terakhir Zidane meski berhasil juara Liga Champions.


Meski demikian, kehadiran Solari rupanya tidak mengubah peruntungan Madrid dan hanya dalam waktu sepekan terakhir kemarin, mereka kehilangan peluang meraih gelar juara termasuk disingkirkan Ajax Amsterdam di babak 16 besar Liga Champions dan dibekuk Barcelona di semifinal Copa del Rey.

Ditambah hubungannya yang memanas dengan para pemain Madrid, Solari pun diberhentikan. Perez pun mau tak mau harus memanggil lagi juru selamat Madrid yakni Zidane dari masa istirahatnya. Cuma 10 bulan Zidane dibiarkan menghabiskan waktu bareng keluarganya sebelum diangkat lagi per Senin (11/3/2019) sebagai pelatih Madrid.

Sama seperti periode pertamanya, Zidane ditugasi untuk mengangkat Madrid yang terpuruk. Tapi, kali ini kondisinya lebih buruk karena Madrid berada di titik terendahnya dan tak lagi punya peluang meraih trofi.

Zidane setidaknya punya tugas mengangkat moral para pemain untuk setidaknya bisa membawa Madrid finis runner-up. Kemudian merombak total tim di musim panas dan menyambut musim 2019/2020 dengan semangat baru. Bisakah Zidane melakukannya seperti tiga tahun lalu?
 






Tulis Komentar