Lima Perusahaan Ekspedisi di Riau Terancam Tutup Akibat Kenaikan Tarif Penerbangan

KILASRIAU.com – Kenaikan harga tarif angkutan udara sejak akhir 2018 lalu berdampak pada kegiatan ekspedisi di Indonesia. Termasuk di Riau sendiri di mana kenaikan Surat Muatan Udara (SMU) bisa naik hingga tiga kali lipat.

Pagi tadi, Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekpsres, Pos dan Logistik Indonesai (Asperindo) Riau melakukan demosntrasi di depan Purna MTQ. Puluhan perusahaan ekspedisi yang ada di Riau hadir dalam aksi damai tersebut.

Ketua Asperindo Wilayah Riau, Yandri Sandy Lubis, mengatakan bahwa pihaknya menuntut perusahaan maskapai untuk meninjau kembali tarif angkutan udara tersebut. Karena dampak dari kenaikan tersebut berdampak banyak ke perekonomian khusunya di Riau.

Yandri menjelaskan bahwa di Riau sendiri ada sekitar 45 perusahaan ekspedisi yang ada di Riau. Sejak kenaikan harga tarif tersebut, tiga perusahaan terpaksa menghentikan sementara operasinya. Dalam waktu dekat juga akan ada dua perusahaan lagi yang menyusul menghentikan operasi.

“Mereka tutup sementara karena pendapatan dan pengiriman barang berkurang hingga separuhnya. Sementara itu perusahaan tetap harus membayar operasional dan menggaji karyawan,” jelas Yandri pada Rabu (13/2/2019).

Selain ke perusahaan ekspedisi, dampak ini juga dirasakan oleh pelaku UkM di Riau. Termasuk juga usaha toko online yang mengandalkan jasa ekpedisi dalam mengirim barangnya. “Beberapa kawan-kawan terpaksa menaikkan tarif yang akan membuat pengeluaran UKM meningkat. Lama-kelamaan tentu akan membunuh pengusaha kecil kalau seperti ini,” papar Yandri.

Asperindo sendiri sudah melakuakn beberapa kali pertemuan di tingkat pusat. Namun dari pertemuan tersebut belum memberikan hasil yang siginfikan. Anggota Asperindo Riau juga akan memberikan beberapa masukan ke airline. Mereka berharap agar harga tiket bisa disesuaikan sehingga tidak memberatkan usaha kecil.

Sementara itu untuk wilayah Sumbagut, sudah ada 18 perusahaan yang tutup. Hal ini disampaikan Korwil I Sumatra Asperindo, Yana Mulyana. Cost operational dari perusahaan ekspedisi sangat besar pengaruhnya dari kenaikan SMU. Ia mencontohkan dari tarif SMU dari Pekanbaru ke Jakarta biasanya hanya Rp 2.750 per kg. Namun setelah kenaikan harga tarif menjadi Rp 9.100 per kg. Termasuk juga ke daerah-daerah lainnya di Indonesia.

“Kita berharap ada peninjauan kembali terhadap tarif angkutan udara ini. Jika tidak sama saja dengan membunuh UKM,” tegas Yana.






Tulis Komentar