Seorang Pria Tewas Akibat Rokok Elektrik

Aman atau tidaknya rokok elektrik selalu jadi perdebatan (Foto: iStock)

KILASRIAU.com - Entah sudah berapa kasus seseorang tewas akibat rokok elektrik atau vape. Kini, seorang pria Texas meninggal karena rokok elektrik yang meledak saat akan digunakan.

Dikutip dari BBC, pria tersebut bernama William Brown (24). Ledakan baterai rokok elektriknya membuat pecahan logam mengenai wajah dan leher, serta memutus arterinya.

Insiden itu terjadi pada tanggal 27 Januari lalu. Setelah mengunjungi toko rokok elektronik, ia mencoba menggunakannya di mobil. Baterai pun meledak dengan kekuatan yang cukup untuk melelehkan plastik di dalam kendaraan.

"Ketika dia (re: William) x-ray, mereka menemukan batang dan logam tertanam ke tempat darah mengalir ke otak," ungkap sang nenek, Alice Brown, kepada WFAA News.

Selain berbahaya dari segi keselamatan, dari segi kesehatan pun rokok elektrik tidak lebih sehat daripada rokok biasa.

Dokter tampaknya tidak melepaskan logam tersebut saat operasi. Sehingga mengakibatkan ia dalam kondisi koma selama tiga hari, lalu akhirnya meninggal.

Neneknya mengatakan bahwa William bukanlah perokok aktif. Bahkan itu pertama kalinya ia mencoba rokok elektrik. Alice berharap kematian cucunya bisa membuat orang lain berhenti untuk mengisap rokok elektrik.

"Jika ada, saya harap itu menghentikan seseorang. Sasya tidak tahu berapa banyak lagi orang yang harus mati," tandasnya.


Dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan dr Agus Dwi Susanto, SpP(K) mengatakan bahwa ada kandungan rokok elektronik yang meskipun tidak ada di rokok biasa tetapi berbahaya bagi kesehatan tubuh.

"Contohnya formaldehide dan komponen-komponen logam. Di rokok elektrik kan banyak bahan logam kan, dan itu malah bersifat karsinogenik, yang menyebabkan kanker," ungkap dr Agus kepada detikHealth beberapa waktu lalu.

dr Agus menambahkan, kandungan berbahaya di rokok elektrik terdapat di dalam cairannya yang ikut menguap kemudian terhidup. Kandungan-kandungan yang bersifat karsinogenik tersebut dapat menempel di paru-paru atau organ tubuh lain yang akhirnya bisa menyebabkan kanker.

"Di rokok elektrik juga ada zat pengawet, zat pewarna, zat perasa. Bahan-bahan itu juga terlarut di cairan, dan bisa mengandung karsinogenik," jelasnya.






Tulis Komentar