Diterjang Angin Kencang, Warga Koto Mesjid Tenggelam di Waduk PLTA Koto Panjang dan Hinggakini Belum

KILASRIAU.com - Akibat diterjang angin kencang, warga Desa Koto Mesjid Muhammad Thoyib (50) yang sedang berada di dalam sampan saat menarik kayu untuk bahan pembangunan rumahnya, hilang tenggelam bersama sampannya di Waduk PLTA Koto Panjang, Desa Pulau Gadang, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Sabtu (2/1/2019) malam sekira pukul 20.00 WIB. 

Sementara itu, rekan korban Sarkib (45), warga Desa Lubuk Agung, Kecamatan XIII Koto Kampar berhasil menyelamatkan diri dengan cara berenang menggunakan jerigen dan berhasil ditolong warga yang memiliki pondok di sekitar kejadian.

Ratusan orang pada hari ini, Ahad (3/1/2019) terlibat melakukan pencarian bersama petugas Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar, aparat kepolisian, TNI, aparat Desa Koto Mesjid dan Pulau Gadang.

Namun hingga berita ini diterbitkan upaya pencarian belum berhasil.

Kepala Desa Koto Mesjid Arjunalis, Ahad (3/1/2019) mengungkapkan, ia mendapat kabar dari salah seoang warganya yang bermukim di area Objek Wisata Tepian Mahligai, Faisal.

"Datuk Isal mendapat kabar dari Uli yang melihat kejadian dan mendengar pertama kali orang minta tolong di dalam danau. Uli ini punya bedeng (pondok, red) di sekitar situ," ujar Arjunalis.

Ia mendapatkan kabar dari Isal selepas ibadah Sholat Isya, Sabtu (2/1/2019) malam. Ia langsung koordinasi dengan personil Bhabinkamtibmas, aparatur desa dan warga dan langsung menyisir lokasi kejadian tenggelam.

Upaya pencarian hingga tengah malam dan dilanjutkan Ahad pagi. "Karena keadaan cuaca dan hari sudah mulai malam, maka pencarian sudah terhenti jam lima (17.00 WIB) tadi. Sebagian warga juga masihs

standby di sana sambil melihat situasi," ujar Arjunalis.

Dikatakan, untuk proses pencarian ini Tim Basarnas dan beberapa pihak mendirikan posko di sekitar Bendungan PLTA Koto Panjang.

Menurut beberapa warga, korban Muhammad Thoyib yang merupakan seorang muallaf sejak dua tahun terakhir asal Suku Nias dan tinggal di Dusun II Desa Koto Mesjid menggunakan perahu membawa kayu peranca untuk pembangunan rumahnya bersama rekannya  Sarkib. Tiba-tiba saat berada tak jauh dari pulau yang terdapat pondok milik Uli perahu mereka diterjang angin kencang atau biasa disebut nelayan dan warga sekitar badai.

Sementara itu, Kepala Desa Lubuk Agung Hairiono yang juga ikut melakukan pencarian korban pada hari ini membenarkan bahwa salah satu korban yang selama adalah warganya. Namun ia belum bisa mendapatkan keterangan dari Sarkib karena masih syok akibat trauma kejadian yang memilukan tersebut.

"Jangankan bicara, makan aja dia hari ini belum mau bang," ujar Hairiono.






Tulis Komentar