5 Fakta Luncuran Lava Pijar Merapi, 3 Desa Terkena Hujan Abu hingga Munculnya "Wedhus Gembel"
KILASRIAU.com - Berdasarkan pantauan dari closed-circuit television (CCTV) di Pos Pengamatan Merapi di Kaliurang, Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar pada hari Selasa (29/1/2019) pukul 20.17 WIB.
Sementara itu, menurut keterangan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali Bambang Sinungharjo, tiga desa di Boyolali terjadi hujan abu.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dalam laman resminya, @BPPTKG , mengimbau masyarakat untuk tetap tenang. Status Gunung Merapi masih level waspada.
- Cegah Genangan Air, Pj Bupati Inhil Turun Langsung Normalisasi Saluran Air
- Jutaan Laron Muncul Dijembatan Gantung, Puluhan Pengendara Motor Terjatuh
- Potensi Cuaca Ekstrem, BPBD Inhil Minta Masyarakat Waspada Bencana Hidrometeorologi
- Kalaksa BPBD Riau:Libur Lebaran, Riau Terpantau Nihil Karhutla
- PLN ULP Tembilahan Pastikan Tidak Ada Pemadaman Listrik di Hari Raya Idul Fitri 1445 H
Berikut ini fakta di balik erupsi Gunung Merapi pada hari Selasa (29/1/2019):
1. Tiga desa di Boyolali terkena hujan abu
Ketiga desa tersebut terletak di wilayah Kecamatan Musuk, Boyolali. Menurut Bambang Sinungharjo, Kepala BPBD Boyolali, hujan abu tidak terlalu tebal dan aktivitas warga masih berjalan normal.
"Kita lihat masih aman dan terkendali karena hujan abu hanya tipis," terang Bambang dikonfirmasi, Selasa malam.
2. Dua desa di Klaten sempat terkena hujan abu
Hujan abu juga sempat terjadi di dya desa diKabupaten Klaten Jawa Tengah, pada hari Jumat (4/01/2019) malam.
Dua desa itu adalah Desa Tegalmulyo dan Tlogowoatu, Kecamatan Kemalang. Hujan abu terjadi setelah Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar sekitar pukul 21.01 WIB ke arah Kali Gendol Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten Bambang Giyanto mengatakan, hujan abu terjadi sekitar pukul 21.30 WIB dan berlangsung selama 20 menit. Namun, tidak sampai mengganggu jarak pandang karena hanya tipis.
"Tadi malam hujan abu tapi tipis di Desa Tegalmulyo dan Tlogowatu, Kecamatan Kemalang," kata Bambang, saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (5/1/2019).
3. Pantauan Pos Pengamatan Merapi di Kaliurang
Menurut keterangan Lasiman, salah satu petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi di Kaliurang, pada pukul 20.17 WIB, lava pijar dari Gunung Merapi tampak meluncur arah Kali Gendol dengan jarak luncur 1.400 meter dengan durasi 141 detik.
"Iya benar, guguran lava pijar teramati dari CCTV," ujar salah satu petugas pos pengamatan Gunung Merapi Kaliurang, Lasiman, Selasa (29/1/2019).
Sementara itu, melalui akun Twitter resminya, @BPPTKG, BPPTK mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, serta mewaspadai kemungkinan terjadi hujan abu lokal.
BPPTKG juga menegaskan bahwa status Gunung Merapi saat ini masih tetap waspada (level II).
4. Masyarakat terdampak hujan abu diminta tenang
Kepala BPBD Boyolali menjelaskan, hujan abu yang terjadi di tiga desa di Boyolali memang disebabkan adanya aktivitas Gunung Merapi pada Selasa malam.
Namun, hal itu tak merubah status Gunung Merapi, yaitu masih di level waspada atau tingkat II. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan waspada.
"Kami mengimbau kepada masyarakat supaya tetap tenang dan waspada," kata Bambang, Selasa (29/1/2019).
5. BPPTKG: Aktivitas awan panas guguran
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG) Yogyakarta menyimpulkan tiga guguran di Gunung Merapi pada Selasa (29/1/2019) merupakan guguran awan panas.
Guguran awan panas tersebut merupakan yang pertama pasca-status Gunung Merapi ditetapkan menjadi waspada (level II).
"Berdasarkan analisis visual dan deposit, guguran pada tanggal 29 Januari 2019 disimpulkan bahwa kejadian tersebut merupakan awan panas guguran," ujar Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, dalam jumpa pers, Rabu (30/1/2019).
Berdasar pengamatan BPPTKG, telah terjadi tiga kali luncuran awan panas yang memicu terjadinya hujan abu.
"Semua awan panas guguran itu mengarah ke Kali Gendol," kata Hanik Humaida.
Akibat dari kejadian awan panas guguran ini, terjadi hujan abu tipis di beberapa wilayah di Jawa Tengah.
Tulis Komentar