Dituduh PKI, Jokowi Sebut Ada 9 Juta Orang Percaya

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Google)

 

 

 

KILASRIAU.com - Presiden Joko Widodo menyebut dirinya masih diterpa hoaks soal PKI dan anti-islam.  

 

Di tengah-tengah acara pembagian sertifikat tanah di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (26/1), mantan walikota Surakarta ini kembali mengklarifikasi isu tersebut.

 

"Saya sudah empat tahun diam enggak pernah bicara, tapi ada saja yang percaya Presiden itu PKI. Survei terakhir, ada sembilan juta yang percaya mengenai ini," kata Jokowi.

 

 

 

Jokowi menegaskan bahwa PKI dibubarkan sekitar tahun 1965-1966, sementara dirinya lahir sekitar tahun 1961 sehingga masih balita. Sembari bertutur, Jokowi kemudian menunjukkan foto sosok pria yang mirip dirinya dan sedang berada di tengah-tengah kerumunan PKI pada 1955.

 

"Di foto ini kok ada saya di dekatnya (DN Aidit, pemimpin PKI)? Wajahnya kok mirip saya? Tapi hal seperti ini yang kurang ajar, fitnah keji," kata Jokowi.

 

Sebelumnya, Jokowi pun pernah mengungkapkan hal serupa. Pada saat membagikan sertifikat tanah di Cengkareng, Jakarta Barat, pada 9 Januari lalu, ia menyebut dirinya telah empat tahun diam saja meski diterpa isu PKI. 

 

Di Banda Aceh, pada 14 Desember 2018 saat Sosialisasi Prioritas Penggunaan Anggaran Desa, Jokowi juga kembali menegaskan bahwa dirinya masih balita ketika PKI dibubarkan.

 

Sepanjang 2018 ketika mendatangi beberapa daerah saat membagikan sertifikat tanah atau meresmikan infrastruktur, Jokowi juga sering kali menegaskan dirinya bukan anggota atau kader PKI, bukan pula anak dari orang tua PKI.

 

Selain meluruskan isu PKI tersebut, Jokowi juga curhat bahwa dirinya disebut Presiden anti-Islam. Padahal menurut Jokowi, banyak gerak-gerik hingga sikapnya yang pro kepada Islam.

 

"Tiap hari saya masuk ke Pondok Pesantren. Hari Santri saya yang tandatangan Keppresnya. Di mana logikanya? Tapi ya itu, sembilan juta percaya. Ini yang saya luruskan," kata Jokowi.

 

"Masyarakat kita pintar dan cerdas kok, (saya) percaya. Oleh sebab itu saya ngomong. Kalau enggak ngomong, nanti yang percaya bertambah menjadi 12 juta," kata Jokowi sambil tertawa.

 

Jokowi kemudian berpesan agar pilihan politik di tahun Pilpres 2019 ini tidak mengganggu hubungan pribadi dan masyarakat cermat memilih dan tidak turut dalam menyebarkan berita bohong.

 

"Kalau ada Pilkada atau Pilpres, dilihat saja prestasinya. Punya pengalaman enggak, punya prestasi enggak? Programnya apa, dilihat. Gagasan dan idenya seperti apa, ya pilihlah," ujar dia. (CNN Indonesia) 

 

 

 

 






Tulis Komentar