Banjir di Muara Angke Tak Kunjung Surut, Warga Harus Mengungsi

KILASRIAU.com - Warga di sekitar Jalan Kerapu, Muara Angke, Jakarta Utara, mengungsi lantaran tempat tinggalnya terendam banjir sejak Jumat (25/1/2019) pagi hingga malam.

Fernando, seorang karyawan yang ngekos di Jalan Kerapu 1, mengatakan bahwa kamar indekosnya terendam banjir hingga setinggi lututnya dan membasahi tempat tidur.

"Itu di dalam sudah setinggi lutut, kasur saya saja sampai terendam makanya ngungsi saja. Enggak tahu sih bakal ngungsi berapa lama, yang pasti sampai surutlah," kata dia. Fernando tampak memanggul sebuah kipas angin dan menenteng bungkusan.

Ia mengaku sudah tiga kali bolak-balik untuk mengangkut barang-barangnya.

"Saya mau ngungsi sementara di tempat indekos yang lama, enggak jauh dari sini. Yang dibawa juga yang penting-penting saja, kayak barang elektronik," ucap dia.

Sementara itu, Yuli bersama tiga anggota keluaanya berencana mengungsi ke rumah salah seorang kerabatnya di kawasan Bojonggede, Bogor.

Ia mengaku terpaksa mengungsi demi kesehatan anaknya yang masih balita. Sebab, ketinggian air di rumahnya sudah setinggi betis.

"Kasihan ada anak kecil, mau tidurnya di mana? Soalnya sudah enggak bisa dipakai tempat tidur," ucap Yuli.

Sementara itu, Khorifah memilih tidak mengungsi demi menjaga warung nasi miliknya meski ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.

"Tetap jualan saja, biasanya juga 24 jam jualannya. Rumah saya juga di sini, kebanjiran juga, enggak kepikiran ngungsi karena ada aja pasti yang beli," kata Khorifah.

Pantauan Kompas.com sejak pukul 18.00 hingga 20.00, mayoritas warga memang bertahan di rumahnya masing-masing karena letaknya lebih tinggi dari jalan yang terendam banjir.

Untuk mengatasi banjir ini, pihak Kecamatan Penjaringan mengerahkan 4 unit pompamobile ke lokasi.






Tulis Komentar