Prabowo-Sandiaga Jelang Debat Capres Latihan Penuh Tawa

KILASRIAU.com - Tawa lepas sesekali terlihat dari wajah Prabowo Subianto saat melakukan simulasi debat capres. Dia tampak tak ada beban menghadapi debat capres perdana pada 17 April 2019 nanti.

Wajar saja, Prabowo sudah tiga kali ikut debat di Pilpres sejak 2009. Cawapres Sandiaga Uno, pun demikian. Tampak santai.

 

Simulasi debat dilakukan di beberapa tempat. Pernah di Hambalang, Bogor. Pernah juga di Kertanegara, Jakarta Keduanya rumah milik sang ketua umum Gerindra itu. Sejumlah pakar, ahli dan juru debat dari BPN selalu mendampingi. Memberikan arahan baik dari sisi materi dan gesture Prabowo-Sandiaga.

Simulasi debat capres dipimpin langsung oleh Sudirman Said sebagai Direktur Debat BPN. Dibantu oleh mantan rekannya di kabinet kerja Jokowi, JK, Ferry Mursyidan Baldan.

Koordinator Jubir Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak menjadi moderator dalam simulasi debat tersebut. Sementara 'sang pengantin' menjawab pertanyaan dengan serius dan santai.

"Begitu saja lebih pada konten," ucap Dahnil.

Juru Debat BPN, Sodik Mujahid mengatakan, Prabowo dan Sandiaga sudah sangat siap menghadapi debat nanti. Keduanya dinilai sudah memahami isu tentang HAM, terorisme, korupsi dan hukum.

"Ya latihan ringan dan santai saja. Seperti pemain bola sekaliber Messi atau Ronaldo, kalau mau bertanding ya hanya latihan-latihan kecil saja," kata Sodik saat dihubungi merdeka.com.

Prabowo dan Sandiaga hanya tinggal mematangkan hal-hal teknis. Seperti bicara yang tidak terlalu panjang, tapi cukup singkat, padat dan jelas. Sebab, dalam debat nanti waktu hanya diberikan dua sampai tiga menit saja.

Dalam persiapan debat capres ini, partai koalisi juga dilibatkan. Gerindra, Demokrat, PKS, PAN dan Berkarya masing-masing diminta memberikan usulan. Termasuk juga Ketum Demokrat SBY yang pimpin langsung merumuskan apa saja yang harus dilakukan Prabowo dan Sandiaga di debat.

Hal itu diungkap oleh Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan. Tapi, dia tak mau merinci apa saja usulan yang diberikan partainya kepada Prabowo-Sandiaga untuk bekal di debat.

"Sudah kami sampaikan, kita tunggu ya," kata Hinca.

Satu sampai dua jam latihan debat selalu diselingi canda dan tawa. Tapi, para tim dan Prabowo serta Sandiaga tetap serius. Bahkan, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan juga ikut memberikan materi saat simulasi dilakukan.

"Ya santai saja. Kan Prabowo sudah sangat biasa. Jadi ngobrol santai saja. Diselingi ketawa. Ada beberapa mentor, sekali-sekali pernah hadir, seperti Anies Baswedan," ungkap Sodik lagi.

Prabowo-Sandiaga mengklaim tak perlu mendatangkan konsultan profesional untuk menghadapi debat capres nanti. Hal ini dirasa untuk tetap menjaga agar Prabowo dan Sandiaga terlihat otentik.

"Di kami enggak usah sewa (konsultan). Pertama banyak pakar praktisi publik speaking. Yang kedua (jika pakai konsultan) akan kehilangan jatidiri, bicaranya kurang penghayatan nanti seperti boneka bicara," sindir Sodik.

Sederet pakar dilibatkan untuk mematangkan persiapan debat. Bambang Widjojanto dan Busyro Muqoddas diminta pendapatnya tentang korupsi dan hukum.

Sementara Professor Hafidz Abbas dan Natalius Pigai juga dimintai pandangan tentang HAM. Mantan pejabat TNI dan Polri serta BNPT yang dirahasiakan namanya juga ikut memberikan masukan tentang terorisme.






Tulis Komentar