Sisi lain 10 Years Challenge yang Mengusik Ketenangan Batin

Ilustrasi seorang perempuan terlihat sedih. Foto: iStock

KILASRIAU.com - Tantangan 10 years Challenge ramai diikuti selebriti dan tokoh terkemuka di dunia. Dalam unggahan foto di media sosial, warganet bisa melihat transformasi kehidupan para tokoh dan selebriti yang kebanyakan menjadi makin baik.

Namun #10YearChallenge ternyata tidak selalu mendapat tanggapan positif. Hal ini berlaku bagi mereka yang mengalami hal kurang menyenangkan pada 2009. Misal mengalami bully, menjalani pengobatan, atau menjalani hubungan yang tidak sehat. Hal ini juga berlaku bagi kalangan transgender yang mengalami perubahan kelamin.

"Saya khawatir #10YearChallenge atau #2009vs2019 hanya jadi perbandingan fisik saja. Padahal kenyataannya, ada pengalaman personal yang lebih intens dalam jangka waktu 10 tahun. Pengalaman ini tidak mungkin dibagi lewat foto di sosial media," kata penulis Mia Violet dikutip dari The Daily Dot.

Penolakan terhadap #10YearChallenge juga dilakukan penulis Vin Tanner, merujuk pada pengalaman Charlie Landeros. Seorang polisi asal Oregon, Eugene, menembak Landeros akibat perbedaan pandangan politik. Landeros adalah seorang transgender imigran dengan 2 orang anak. Tanner khawatir #10YearChallenge berisiko menimbulkan Landeros berikutnya, dengan bantuan foto saat ini usai melakukan perubahan kelamin.

"#10YearChallenge sebetulnya hanya untuk senang-senang dengan membandingkan foto dulu dan sekarang. Namun patut disadari ada risiko dengan mengunggah foto sekarang. Risiko tak hanya komentar miring warganet, tapi juga kelompok lain yang memang tidak suka," kata Tanner.

Dengan risiko ini Tanner mengingatkan media sosial adalah ruang interaksi yang terbuka luas. Model interaksi dengan meme dan bisa diartikan dengan berbagai sudut pandang sesuai keyakinan warganet. Pengguna media sosial sebaiknya tetap menghormati unggahan foto warganet lain meski kurang sesuai dengan pendapat pribadinya. 

(up/up) 






Tulis Komentar