Basuki: Tidak Banyak Infrastruktur yang Terdampak Tsunami Anyer

Foto: Menteri Basuki ke lokasi tsunami Banten (Bahtiar/detikcom)

KILASRIAU.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengunjungi lokasi terkena dampak bencana tsunami di Pandeglang, Banten kemarin (23/12/2018). Dari kunjungan tersebut, Basuki mengatakan, tidak banyak infrastruktur yang rusak disebabkan oleh tsunami.

Terkait tsunami ini, Basuki mengatakan, merupakan fenomena langka. Sebab, tsunami terjadi tanpa disertai gempa bumi.

"Saya kira ini kejadian langka, karena tidak ada gempa tapi terjadi tsunami. Ini tengah diteliti oleh para pakar apa penyebabnya. Dari sisi infrastruktur tidak banyak terdampak. Paling parah banyak sampah yang menjadi tugas kami untuk membersihkannya serta rumah-rumah semi permanen yang rusak," kata Basuki dalam keterangan tertulis, Senin (24/12/2018).

Untuk membantu pembersihan jalan, Kementerian PUPR telah mengirimkan sejumlah alat berat yakni 7 ekskavator, 12 dump truck, dan 2 loader. Selain itu, juga dikirimkan 16 mobil tangki air, 2 mobil toilet, dan 20 hidran umum untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan sanitasi para pengungsi.
Basuki mengatakan, prioritas pasca bencana ialah evakuasi korban meninggal dunia dan menyelamatkan korban yang hidup. Lalu, membersihkan sampah dan puing serta memenuhi kebutuhan air bersih dan sanitasi para pengungsi selama tujuh hari ke depan. 

Basuki menuturkan, bencana yang menimpa Indonesia belakangan ini menjadi pelajaran akan pentingnya penerapan building code sehingga adaptif pada bencana. Building code sendiri merupakan sebuah perangkat aturan mengenai desain, konstruksi dan cara pemeliharaan bangunan yang sesuai dengan karakteristik kawasannya.

"Penerapan building code sangat penting. Mulai awal 2019, Kami akan intensifkan sosialisasi building code ke daerah-daerah terutama yang rawan bencana," ungkapnya. 


(zlf/zlf) 






Tulis Komentar