Kabag Kesra Optimis Keberadaan Islamic Center Mampu Tingkatkan Prestasi Keagamaan

Rancangan Pembangunan Islamic Center

TEMBILAHAN, KILASRIAU.com - Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Kabupaten Inhil, HM Arifin menyatakan, bahwa Masjid Islamic Center yang terletak di jalan Pendidikan, Tembilahan akan segera difungsikan sesuai dengan komitmen Bupati Inhil, HM Wardan.

Dalam beberapa kesempatan, Bupati Inhil, HM Wardan senantiasa menyatakan tekadnya untuk memanfaatkan bangunan ikonik Islamic Center sebagai pusat pengkajian dan pengembangan Al - Qur'an.

Tujuannya, tidak lain adalah untuk melahirkan Qori dan Qoriah, Hafidz dan Hafidzah serta Mufasir dan Mufashirah berkualitas yang asli berasal dari 'Negeri Seribu Parit'.

Menindaklanjuti hal tersebut, Bagian Kesra Setda Kabupaten Inhil selaku leading sector pun segera merespons dengan menggelar rapat koordinasi bersama sejumlah pihak terkait.

"Dalam rapat nanti, kita menghadirkan pihak Yayasan PPTH, Bappeda, Bagian Hukum (Setda Kabupaten Inhil, red) dan kita sendiri," ujar Kepala Bagian Kesra Setda Kabupaten Inhil, HM Arifin di ruang kerjanya, Kantor Bupati Inhil, Tembilahan, Senin (5/10/2018) siang.

Rapat koordinasi yang digelar, diungkapkan Arifin, mengagendakan pembahasan mengenai hal - hal teknis berkaitan dengan pengelolaan dan penganggaran. "Selain membahas status, kita bicara tentang siapa pengelola (Masjid Islamic Center) dan sistem pengelolaannya nanti. Proporsi anggaran operasionalnya seperti apa dan hal lain. Semuanya harus sesuai aturan," jelas Arifin.

Menjelang pengoperasian Masjid Islamic Center pada tahun 2019 mendatang, Arifin menyebutkan, bahwa pengaturan teknis seperti pengelolaan dan penganggaran tersebut idealnya mesti selesai sebelum pengesahan APBD tahun anggaran 2019.

"Alhamdulillah, TAPD dan Bappeda sudah mengakomodir itu. Ihwal besaran anggarannya akan ditetapkan setelah dilakukan peninjauan terlebih dahulu," papar Arifin.

Kendati demikian, Arifin juga menuturkan adanya kemungkinan ketidaktersediaan dana anggaran pengelolaan untuk keseluruhan di kemudian hari. Namun, lanjutnya, kendala tersebut akan bisa diatasi dengan mengaktifkan Masjid Islamic Center secara fungsional, tidak menyeluruh.

"Kalau semua memang besar (dananya, red). Kita bisa mengaktifkan Islamic Center secara fungsional, dimana ada prioritas disana. Mungkin ada satu ruangan atau gedung yang aktif digunakan untuk kegiatan pengkajian dan kegiatan lainnya. Tidak seluruh gedung harus diaktifkan dalam waktu singkat," tutur Arifin.






Tulis Komentar