Ayo Damai! Harapan Warga Melihat Kerusuhan Massa di Jakarta

Ayo Damai! Harapan Warga Melihat Kerusuhan Massa di Jakarta
Masyarakat berharap kedamaian terjadi. Foto: Pradita Utama

KILASRIAU.com - Kerusuhan yang terjadi di sejumlah titik di Jakarta seperti Tanah Abang dan Slipi membuat banyak orang sedih, kecewa, dan marah. Sebab, bulan Ramadhan yang penuh kasih ini mendadak berubah menjadi kisruh yang banyak menelan korban jiwa.

Hal ini turut disesalkan oleh Zizu (24), karyawan swasta, yang mengikuti perkembangan kabar kerusuhan yang terjadi.

"Kesel, emang harus segitunya banget apa? Maksudnya boleh menyuarakan pendapat cuma kan ada hak-hak orang yang perlu dipahami, lo nggak boleh seenaknya buat rusuh dan ganggu jalanan orang. Kasian Pak polisinya jadi nggak bisa pulang," ujar Zizu.

Zizu pun berharap massa bisa kembali mengingat tujuan awal mereka berdemo. Satu lagi, ingat sama keluarga!

"Fokus sama tujuan awal buat demo itu apa sih sebenarnya, lo rusuh gitu kan ngerugiin diri sendiri. Inget keluarga di rumah ada yang nungguin, misal terjadi apa-apa sama lo kan orang di rumah pada khawatir. Stay safe aja," sarannya.

Kamu pun bisa menuliskan harapanmu untuk Indonesia damai di kolom komentar. Yuk, sebar cinta kasih untuk sesama. Karena kita Indonesia. 
Selain Zizu, Galih (26) seorang karyawan swasta di Jakarta Selatan juga merasa miris dengan keadaan tersebut. Ia pun mengingatkan bahwa kita Indonesia, yang terkenal ramah dan luhur.

"Miris ya, karena biasanya masyarakat Indonesia tuh toleran, ramah, jadi sangat disayangkan. Hal ini juga bisa merusak ekonomi, dollar jadi naik. Damai aja, apalagi bulan puasa, dibanding demo mending ngumpulin amal. Emang nggak aus apa pada demo gitu? Panas kali," kata Galih.

Adhe Tora (19), content creator, juga mengutarakan pendapatnya mengenai aksi kerusuhan yang terjadi. Menurutnya sesuai sila ketiga Pancasila, harusnya kita selalu bersatu.

"Aneh sih, kenapa sih sesama WNI aja, kita sampai segininya? ini bukan melawan penjajah loh. Benar kata Soekarno, lawan kita sekarang memang bukan negara lain, tapi bangsa sendiri. Please lah, ini memilih pemimpin kita sendiri lho, bukan mau merebut lahan negara," ujar Tora.

"Udah banyak dengar kan? Sekarang bukan satu atau dua lagi, tapi 3 yaitu PERSATUAN INDONESIA. Bisa dong kita terapkan ke diri kita sendiri dan ajak orang di sekitar kita untuk melakukan hal yang sama juga," tandasnya.