Tiket Pesawat Mahal, Luhut Menyebut Pertamina Perlu Pesaing

Tiket Pesawat Mahal, Luhut Menyebut Pertamina Perlu Pesaing
Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari).

KILASRIAU.com - Menteri Koordinator Maritim Luhut Binsar Panjaitan meminta agar PT Pertamina tak menguasai pasar perminyakan dan bahan bakar di Indonesia. Dia meminta agar perusahaan lain bisa masuk menjadi pesaing usaha Pertamina.

"Sekarang ini minyak itu kita minta juga supaya enggak hanya Pertamina saja yang masuk dari sektor lain juga," katanya di Jakarta, Rabu (8/5).

Hal ini diusulkan Luhut menyusul harga tiket pesawat yang tinggi. Menurutnya persaingan usaha Pertamina dengan produsen lain dapat menurunkan harga bahan bakar dan berimbas kepada tiket pesawat.

Namun, ia menekankan bahwa harga minyak setidak-tidaknya harus berada pada rentan 25 persen dari harga pasar minyak dunia. Luhut mengambil standar harga minyak di Singapura.
 

"Kan harganya di Singapura masih besar 25 persen. Singapura itu raja impor, enggak mungkin harga minyaknya lebih murah dari kita," ujarnya.

Lagipula, menurut Luhut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah berusaha untuk menurunkan harga tiket pesawat hingga 15 persen.

"Jadi tenang sajalah. Kita lihat dulu demand-nya, market seperti apa dan mekanismenya seperti apa," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Budi sudah meminta Menteri BUMN Rini Soemarno meminta PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memberikan harga khusus selama arus mudik. Dia menyebut penurunan harga tiket Garuda akan diikuti penurunan tiket maskapai lainnya.

"Saya mengimbau kepada Ibu Menteri BUMN untuk meminta Garuda memberi harga khusus selama Lebaran. Kalau Garuda turun, akan diikuti maskapai lain," kata Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (3/5).